Wah, setelah sekian lama akhirnya hari ini saya memiliki lagi kesempatan untuk menulis sebuah artikel sederhana untuk dapat di-share-kan dengan semua teman-teman sekalian. . Artikel ini saya tulis karena terinspirasi pembicaraan dengan seorang wanita Tuhan yang bijak di sebuah kegiatan Bina Rohani menyambut Mahasiswa Baru salah satu perguruan tinggi.
Saya berharap tulisan ini sebagai pendorong, yang akan menguatkannya terus menjalani proses Sekolah Karakter yang terbaik ini dan kita semua juga dapat menjadi Kristus-Kristus masa kini dengan value ini.
Matius 6:9-13 → Doa Bapa Kami
Hanya bagian tentang mengampuni yang kembali diulang oleh Tuhan Yesus (tentu saja ini PASTI sebuah pesan mahapenting) di Matius 6:14-15.
Menurut Anda, jika Bapa di Sorga tidak mengampuni kita karena kita tidak dapat mengampuni orang lain, tempat kita dimana ya??
Kisah Petrus yang tersakiti di Matius 18:21-35 kembali menjadi batu pijakan Yesus untuk mengulang modul ajar tentang pengampunan. Kali ini Yesus berbicara bukan lagi di atas bukit-bukit indah Israel dengan sentuhan permadani indah rerumputan berwarna hijau dan hembusan angin semilir tapi dari lorong-lorong kecil kehidupan beralaskan batu cadas di seputaran pesisir Danau Galilea. Ya, dalam sebuah realita kehidupan yang keras di system masyarakat Israel. Petrus datang tergesa-gesa dengan detakan jantung yang sangat cepat, peluh di sekujur tubuh, wajah memerah pucat tidak karuan namun bukan disebabkan sinar ultraviolet matahari, mata memerah dan sesekali gigi-giginya gemeretak menahan gejolak jiwanya. Petrus disakiti keluarga terdekatnya.
Heroiknya, Petrus menunggu vonis dengan menanti penuh harap jawaban dari Gurunya untuk sebuah kesempatan mengeksekusi orang yang menyakitinya. Woow, Petrus masih jauh lebih heroic dong dari kita-kita ini yang segera mungkin membalas orang yang bersalah kepada kita dengan kapas berisi bom waktu.
“Tuhan, sampai 7 kali kan?”, demikian pinta Petrus menantang Guru dan Tuhannya, sambil dalam hati berkata “7 kali ini sudah terlampau banyak kesempatannya”.
“Petrus, Sampai 70 kali 7 kali kamu harus mengampuni”, Tegas Yesus dengan tatapan lembut penuh kasih pada wajah sangar Petrus, ciri khas orang yang lagi marah plus watak nelayannya.
Wajah Petrus berubah pucat pasi seperti zombie (mayat hidup, pen.) di Resident Evil atau The Legend-nya Will Smith, shock dengan jawaban tak terduga Guru dan Tuhan yang ia kasihi.
Yesus sedang berkata tentang 490 kali mengampuni :
a. Pada orang yang sama
b. Pada kesalahan yang sama
c. Dalam SATU hari.
Artinya jika 1 hari = 24 jam = 1440 menit dan kita memiliki waktu istirahat sebanyak 8 jam, maka sisa waktu kita bekerja adalah 16 jam = 960 menit.
Kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita setiap 1,96 menit (960 menit/490 kali) pada hari tersebut, untuk orang yang sama dan jenis kesalahan yang sama. Woooow….. standar Yesus……. Keren abizzzz…
Yesus melanjutkan dengan membuat detail gambarannya tentang dampak tidak mengampuni dari sebuah cerita sederhana tanpa efek dramatisasi yang dirangkum seperti berikut ini :
a) Seorang berutang 10.000 talenta pada seorang Raja.
Dari kamus Alkitab kita dapatkan:
- 1 talenta=6000 dinar, Jadi 10.000 talenta=60 juta dinar.
- 1 dinar=upah 1 hari kerja di Israel.
- Jika kita sesuaikan dengan upah harian sekarang ini, misalkan Rp. 30.000,-, maka harga 10.000 talenta = 1,8 trilyun rupiah.
- Sekarang Anda dapat sesuaikan dengan upah harian Anda sendiri.
- Karena ini hutang, berarti ada bunga akibat hutang.
- Anggaplah bunga hutang kredit ini 1% per bulan, maka bunga hutang yang harus ia bayarkan per bulan adalah Rp. 18 milyar, belum termasuk pengembalian pokok hutang.
- Perhatikan di cerita ini, ia adalah orang yang sudah jatuh bangkrut.
b) Dia memelas dan bermohon kepada Raja dan Raja memberi kejutan dengan menghapus seluruh hutangnya.
c) Dia tidak dapat menghapus hutang seseorang padanya sejumlah 100 dinar saja.
d) Teman-temannya melaporkan hal ini kepada Raja.
e) Raja marah!!
f) Vonis dijatuhkan : hutangnya tetap ada plus bunga hutang tentunya dan Algojo-algojo menghajarnya.
7 hukum tentang pengampunan :
1. Sakit hati adalah sekolah pembentukan karakter terbaik (Maz 119:71)
2. Orang yang menyakiti kita adalah alanya Tuhan
3. Tuhan sangat tertarik dengan sakit hati karena berarti orang yang mengalaminya sedang dalam evaluasi untuk naik kelas/level kehidupan.
4. Orang yang menyakiti kita butuh perhatian.
5. Kepahitan dan rasa ingin membalas bukan hak kita. (Roma 12:19)
6. Orang yang menyakiti kita pasti dihukum Tuhan (Roma 12:19)
7. Jika tidak mengampuni, kita juga tidak terampuni.
Hiduplah konsisten dalam pengampunan, karena Kristus Yesus TELAH MENGAMPUNI KITA!!
Keep Simple and Impacting the World!
Group Facebook : http://www.facebook.com/group.php?gid=53871468826&ref=ts
Saya berharap tulisan ini sebagai pendorong, yang akan menguatkannya terus menjalani proses Sekolah Karakter yang terbaik ini dan kita semua juga dapat menjadi Kristus-Kristus masa kini dengan value ini.
Matius 6:9-13 → Doa Bapa Kami
Hanya bagian tentang mengampuni yang kembali diulang oleh Tuhan Yesus (tentu saja ini PASTI sebuah pesan mahapenting) di Matius 6:14-15.
Menurut Anda, jika Bapa di Sorga tidak mengampuni kita karena kita tidak dapat mengampuni orang lain, tempat kita dimana ya??
Kisah Petrus yang tersakiti di Matius 18:21-35 kembali menjadi batu pijakan Yesus untuk mengulang modul ajar tentang pengampunan. Kali ini Yesus berbicara bukan lagi di atas bukit-bukit indah Israel dengan sentuhan permadani indah rerumputan berwarna hijau dan hembusan angin semilir tapi dari lorong-lorong kecil kehidupan beralaskan batu cadas di seputaran pesisir Danau Galilea. Ya, dalam sebuah realita kehidupan yang keras di system masyarakat Israel. Petrus datang tergesa-gesa dengan detakan jantung yang sangat cepat, peluh di sekujur tubuh, wajah memerah pucat tidak karuan namun bukan disebabkan sinar ultraviolet matahari, mata memerah dan sesekali gigi-giginya gemeretak menahan gejolak jiwanya. Petrus disakiti keluarga terdekatnya.
Heroiknya, Petrus menunggu vonis dengan menanti penuh harap jawaban dari Gurunya untuk sebuah kesempatan mengeksekusi orang yang menyakitinya. Woow, Petrus masih jauh lebih heroic dong dari kita-kita ini yang segera mungkin membalas orang yang bersalah kepada kita dengan kapas berisi bom waktu.
“Tuhan, sampai 7 kali kan?”, demikian pinta Petrus menantang Guru dan Tuhannya, sambil dalam hati berkata “7 kali ini sudah terlampau banyak kesempatannya”.
“Petrus, Sampai 70 kali 7 kali kamu harus mengampuni”, Tegas Yesus dengan tatapan lembut penuh kasih pada wajah sangar Petrus, ciri khas orang yang lagi marah plus watak nelayannya.
Wajah Petrus berubah pucat pasi seperti zombie (mayat hidup, pen.) di Resident Evil atau The Legend-nya Will Smith, shock dengan jawaban tak terduga Guru dan Tuhan yang ia kasihi.
Yesus sedang berkata tentang 490 kali mengampuni :
a. Pada orang yang sama
b. Pada kesalahan yang sama
c. Dalam SATU hari.
Artinya jika 1 hari = 24 jam = 1440 menit dan kita memiliki waktu istirahat sebanyak 8 jam, maka sisa waktu kita bekerja adalah 16 jam = 960 menit.
Kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita setiap 1,96 menit (960 menit/490 kali) pada hari tersebut, untuk orang yang sama dan jenis kesalahan yang sama. Woooow….. standar Yesus……. Keren abizzzz…
Yesus melanjutkan dengan membuat detail gambarannya tentang dampak tidak mengampuni dari sebuah cerita sederhana tanpa efek dramatisasi yang dirangkum seperti berikut ini :
a) Seorang berutang 10.000 talenta pada seorang Raja.
Dari kamus Alkitab kita dapatkan:
- 1 talenta=6000 dinar, Jadi 10.000 talenta=60 juta dinar.
- 1 dinar=upah 1 hari kerja di Israel.
- Jika kita sesuaikan dengan upah harian sekarang ini, misalkan Rp. 30.000,-, maka harga 10.000 talenta = 1,8 trilyun rupiah.
- Sekarang Anda dapat sesuaikan dengan upah harian Anda sendiri.
- Karena ini hutang, berarti ada bunga akibat hutang.
- Anggaplah bunga hutang kredit ini 1% per bulan, maka bunga hutang yang harus ia bayarkan per bulan adalah Rp. 18 milyar, belum termasuk pengembalian pokok hutang.
- Perhatikan di cerita ini, ia adalah orang yang sudah jatuh bangkrut.
b) Dia memelas dan bermohon kepada Raja dan Raja memberi kejutan dengan menghapus seluruh hutangnya.
c) Dia tidak dapat menghapus hutang seseorang padanya sejumlah 100 dinar saja.
d) Teman-temannya melaporkan hal ini kepada Raja.
e) Raja marah!!
f) Vonis dijatuhkan : hutangnya tetap ada plus bunga hutang tentunya dan Algojo-algojo menghajarnya.
Pesan Yesus:
1. Berapa besar dosa kita kepada Raja alam semesta ini??
2. Berapa besar dosa orang yang bersalah kepada kita. Bandingkan dengan dosa kita padaNYA.
3. Tidak dapat mengampuni?? Akibatnya: utang 9rasa bersalah, beban, dsb) tetap ada di hati kita dan Algojo (penyakit-penyakit kronis dan kritis seperti kanker, penyempitan pembuluh darah jantung,dll, kesulitan keuangan, goncangan keluarga, badai kehidupan, di bawah kuasa Setan, dsb akan terus menghajar kita)
7 hukum tentang pengampunan :
1. Sakit hati adalah sekolah pembentukan karakter terbaik (Maz 119:71)
2. Orang yang menyakiti kita adalah alanya Tuhan
3. Tuhan sangat tertarik dengan sakit hati karena berarti orang yang mengalaminya sedang dalam evaluasi untuk naik kelas/level kehidupan.
4. Orang yang menyakiti kita butuh perhatian.
5. Kepahitan dan rasa ingin membalas bukan hak kita. (Roma 12:19)
6. Orang yang menyakiti kita pasti dihukum Tuhan (Roma 12:19)
7. Jika tidak mengampuni, kita juga tidak terampuni.
Hiduplah konsisten dalam pengampunan, karena Kristus Yesus TELAH MENGAMPUNI KITA!!
Keep Simple and Impacting the World!
Pendidik, Inspirator, Pemberdaya
Group Facebook : http://www.facebook.com/group.php?gid=53871468826&ref=ts
No comments:
Post a Comment