Di jalanan kota Kalkuta, India pada suatu waktu tergeletak sebuah tubuh pria kurus yang tidak berdaya dan bersiap menjemput ajalnya. Tubuhnya penuh borok, luka yang busuk memenuhi sekujur tubuhnya, lalat menikmati setiap inci tubuhnya karena luka itu dan tentu saja bau menyengat yang dihindari hidung setiap orang yang lalu lalang di kota yang terkenal sebagai salah satu kota paling buruk di dunia ini. Tidak seorangpun peduli dengan penderitaan dan kesakitan yang dialami oleh seorang pria ini, sampai seorang wanita mungil lewat di dekatnya dan berbelas kasihan kepadanya, segera bertindak untuk mengangkatnya bersama dengan beberapa teman wanita lainnya.
Tubuhnya yang berbau tidak karuan karena luka itu dibaringkan di suatu tempat dan dengan penuh kelembutan beberapa wanita ini membersihkan lukanya dan membalut tubuhnya dengan pakaian yang mungkin terlalu bagus ia gunakan selama ia hidup. Tetapi akhirnya, pria tua ini segera akan menjemput ajalnya......
Sebelum ajalnya menjemput, ia mengucapkan sebuah kalimat penting yang sangat mengubahkan wanita mungil penolongnya itu, sekaligus mengubahkan kota Kalkuta India untuk selama-lamanya.
Kalimat itu adalah.... ” Saya telah hidup seperti anjing mati dan tikus di jalanan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan”.
Kalimat itu telah membuat wanita mungil yang akhirnya dikenal dengan nama Mother Teresa menemukan panggilan Tuhan atas hidupnya yaitu berada di antara yang termiskin dari yang miskin di kota itu. Mother Teresa telah menjadi legenda hidup Pahlawan orang miskin dan marginal/terpinggirkan di seluruh dunia. Mother Teresa menemukan maksud hidupnya di dunia ini lewat seorang yang tak berdaya tadi.
Kisah yang lain, tentang seorang pemuda negro dengan wajah penuh kesedihan, putus asa mendatangi Pdt. Robert H. Schuller. "Pak pendeta, semuanya kacau. Aku ini orang yang malang, Aku ini orang yang celaka. Aku terlahir sebagai seorang negro. Tidak mungkin aku bisa sukses dalam hidup ini. Aku memang dilahirkan untuk menjadi orang gagal seumur hidupku," katanya penuh keputusasaan.
Sejenak Robert terdiam lalu ia berkata, "Saudaraku, saudara berasal dari keturunan mana?" Kembali si negro menjawab dengan nada putus asa. "Aku ini seorang keturunan negro. Nenek moyangku berasal dari Afrika. Kami adalah keturunan budak yang diangkut dengan kapal dari Afrika ke Amerika sini. Itulah sebabnya aku tidak mungkin sukses dalam hidupku," ujar si negro.
"Saudaraku, coba saudara renungkan kembali. Puluhan tahun lalu saat nenek moyang saudara datang ke sini tentu mereka menaiki kapal. Saat itu kapal-kapal yang ada belum secanggih sekarang. Teknologi pelayaranpun masih terbilang kuno. Tentu mereka menempuh perjalanan berbulan-bulan di atas kapal itu. Jika mereka tidak kuat, mereka akan mati di atas kapal. Tapi nenek moyang saudara tentu sangat kuat hingga dapat bertahan hidup hingga sampai ke Amerika ini. Saudara adalah keturunan orang kuat!" jelas Robert yang juga pakar possibility thinking itu.
Beberapa tahun kemudian. Suatu hari Robert kedatangan tamu seorang pemuda negro yang gagah dan berpakaian rapi. "Saudara, rasanya saya pernah bertemu saudara. Namun maaf, saya lupa," kata Robert. "Pak pendeta, sayalah pemuda negro yang putus asa saat saya datang ke Bapak beberapa tahun silam. Berkat motivasi bapak, sekarang saya bisa menjadi orang sukses. Saya kini seorang dokter. Terima kasih pak pendeta," kata si negro. Robert Schuller sangat terharu. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pernyataan-pernyataan yang diucapkan beberapa tahun silam telah berhasil merubah hidup seorang anak manusia.
Saudara, pernahkah Tuhan kita yang sangat baik itu merancang hidup manusia untuk menjadi seorang pecundang??
Apakah dia merancang hidup kita sebagai orang gagal??
Kebenarannya adalah Tuhan merancang hidup kita untuk menjadi PAHLAWAN dan RAJA!
LEBIH DARI PEMENANG dari setiap tekanan, masalah, persoalan hidup!
Tuhan telah menaruh dalam kita sebuah mekanisme SUKSES OTOMATIS untuk membuat kita menjadi PEJUANG TANGGUH terhadap kehidupan ini!
Percayailah satu hal, TUHAN SETIA!
TUHAN SETIA membawa kita pada kemaksimalan sempurna kehidupan kita sesuai rancangan-NYA asalkan kita tetap bersandar pada hikmat dan kekuatanNya!
Jadi, jangan pernah hidup kurang dari identitas ini, kita ditakdirkan sebagai PAHLAWAN DAN RAJA!
Keep Simple and Impacting the World!
www.impacting-life.blogspot.com
Terima kasih kepada Bpk. Paulus Winarto untuk inspirasi cerita pemuda negro yang putus asa.
No comments:
Post a Comment