Search This Blog

Friday, 2 October 2009

BERHENTI JADIKAN DOA JIMAT PERUBAH KEADAAN!!

Doa merupakan kekuatan orang percaya adalah merupakan ungkapan yang sudah sangat familiar bagi kita bukan?
Doa bagi orang percaya telah didefinisikan sebagai nafas kehidupan, komunikasi dengan Tuhan dan masih banyak versi lain tentang definisi doa ini yang sering juga didefinisikan karena pengalaman hidup seseorang.
Yesus Kristus dan jemaat mula-mula sangat mengandalkan kekuatan doa yang sekarang populer dengan istilah PUSH (Prayer Until Something Happen) sebagai sarana terbaik koneksi dengan hati Bapa dan Sorga untuk menghasilkan hal-hal terbaik sebagaimana maksud Sorga untuk pemulihan di atas muka bumi ini. Yesus dan jemaat mula-mula berkomunikasi dengan Sorga secara efektif yang menghasilkan goncangan dan gelombang invasi dahsyat terhadap pusat-pusat kekuatan, kekuasaan Iblis dimanapun mereka pergi dan berada. Gereja sepeninggal Yesus makin menjadi-jadi dalam gelombang menjungkirbalikkan dunia dengan kasih, perbuatan baik dan sikap hidup yang disukai semua orang.
Mari kita kembali kepada topik kita, OK?


Pergeseran Makna
Menurut Anda sekarang ini masihkah doa sebagai komunikasi dengan Tuhan atau hanya sebuah laporan dan proses ”pemaksaan” agar Tuhan menuruti dan menjawab SEMUA permintaan kita?
Berhenti dulu sampai disini dan harap Anda renungkan pertanyaan di atas dan jawab pertanyaan itu dalam hati Anda …..
3 tingkatan Doa menurut Yeremia 29:12-14 :

1. Doa Seruan / Doa Bayi (ay 12a)
Perhatikan bayi menangis karena kelaparan. Ia berseru/menangis dengan tuntutan agar orang tuanya datang dan SEGERA memenuhi kebutuhannya. Apakah salah dengan hal ini? Sama sekali tidak salah!! Tetapi kebanyakan orang percaya tetap pada posisi seperti ini, ini yang sangat memalukan! Mungkin ini terasa sangat menyindir, tapi coba pikirkan bila seorang berumur 20an tetapi cara meminta seperti ini kepada orang tuanya, maka kita akan segera berkata SANGAT KEKANAK-KANAKAN! Tetapi itulah yang sering kita kerjakan kepada Tuhan kita. Datang pada Tuhan ketika ada masalah, perlu jawaban terhadap sesuatu, dsb dengan terlebih dahulu memulai dengan laporan-laporan semua kebaikan ataupun kesulitan yang kita hadapi terus kita minta ”Tuhan tolong jawab sekarang juga dan segera lepaskan Saya dari masalah ini”.
Kalau seperti ini coba tanyakan ”Siapa yang jadi Tuhan??”. Kita hanya memanfaatkan Tuhan kalau kita perlu, butuh dan Ia menjawab sesuai keinginan kita bukan ” kehendak Tuhan saja yang jadi”.
Perhatikan beberapa point penting dari jenis doa ini :
a. Selalu dimulai dengan laporan-laporan.
b. Kalau bukan laporan, kita memolesnya dahulu dengan “worship” tetapi ujung-ujungnya laporan.
c. Selalu ingin diperhatikan Tuhan, padahal Tuhan TELAH berjanji “AKU akan menyertai engkau dan sekali-kali tidak akan pernah membiarkan Engkau, meninggalkan Engkau”.
d. Selalu ingin ”memaksa” agar Tuhan segera datang menjawab doanya.
e. Kalau tidak segera dijawab, respon paling awal adalah kecewa.
Tahukah Anda : Kecewa adalah pintu masuk dari awal dari semua proses pengunduran diri dan kudeta terhadap Tuhan.

2. Doa Mencari (ay 13a)
Doa dimana Tuhan mengizinkan kita untuk melakukan sebuah tindakan aktif yaitu MENCARI. Doa pada tingkatan ini adalah doa dimana ketika kita berada dalam segala hal entah itu masalah, tekanan, keputusasaan Tuhan seolah-olah menjauh dan disinilah semua harapan serta tentu saja latihan dari Tuhan untuk melatih otot-otot iman kita agar bergantung sepenuhnya kepada kedaulatan Tuhan diuji.

3. Doa Menanyakan (ay. 13b)
Doa ini merupakan doa yang melibatkan keintiman kita dengan Bapa yang kita kasihi. Doa ini selalu bersifat tanya-jawab, dialog yang sehat dan mengubahkan, mencerahkan pada semua bidang kehidupan.
Entah kita dalam keadaan baik, ataupun buruk keintiman ini akan terus dilakukan karena telah terjadi sebuah keakraban emosional dan kebergantungan ilahi yang segar akan sebuah kebutuhan dalam hubungan.
Bapa kita yang baik, selalu menginginkan kita berada pada level doa seperti ini.
Dia adalah Bapa yang sangat senang diajak berdiskusi tentang semua hal. Dia senang mendengar dari kita dan kepolosan kita akan pertanyaan-pertanyaan sederhana dan kadang konyol. Tapi Bapa kita sangat menyukainya. Dia senang dengan candaan, kemanjaan dan kemesraan kita padaNYA dalam dialog-dialog ilahi ini.
Saat ini, mulailah praktekkan level doa ini. Kiranya beberapa hal ini dapat menginspirasi kita untuk bertindak pada level doa ini :
a. Renungkanlah dalam hati apa yang sedang kita alami saat ini.
b. Urutkan semua hal tersebut oleh prioritas-prioritas kebutuhan kita akan sebuah penyelesaian atau jawaban.
c. Luangkan waktu untuk menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran dalam mulailah bertanya, mengajak Bapa kita yang baik berdialog. Percayalah bukanlah kita yang terlebih rindu berdialog denganNYA, tetapi Bapalah yang sangat-sangat rindu akan waktu ini. Dialog keluarga ini akan sangat rileks dan penuh keakraban.
d. Tidak semua pertanyaan kita akan terjawab dalam dialog ini, tetapi hal-hal ini bisa saja terjawab pada suatu nanti. Tuhan selalu mengajar kita dengan penuh kelembutan dan kesabaran, bukan pada sifat terburu-buru.
e. Jadi, nikmatilah hubungan intim denganNYA dalam pembicaraan-pembicaraan berkualitas yang akan mengubahkan seluruh hidup kita.
f. Dialog ini tidak mengenal tempat tertentu dan waktu tertentu, tetapi kapan saja dan dimana saja. Bukankah Dia adalah Tuhan yang tinggal dalam hati dan kehidupan kita. Saat teduh adalah saat dimana hati kita siap dan menyatu dengan Bapa kita yang baik dalam hubungan yang saling serta menyempurnakan.

Keep Simple, Inspiring and Impacting the World!
Pendidik, Inspirator, Pemberdaya

No comments:

Post a Comment