Search This Blog

Tuesday 25 January 2011

MANAKAH LEBIH BAIK: KEHILANGAN AYAH ATAU IBU??

Pertanyaan yang sangat menyentak hati ini diajukan oleh seorang wanita Tuhan yang hebat (yang ternyata telah “ditinggal” pergi ibunya kembali pada Pencipta) pada saya tepatnya pada Jumat sore, 10 September 2010.

Jujur, saya bingung untuk menjawabnya!!
Saya hanya menjawab singkat dengan jawaban diplomatis bahwa sebaiknya tidak kehilangan kedua-duanya….. sebuah jawaban yang tidak menjawab pertanyaan, bukan??
Wanita ini sedikit mendesak dengan mengajukan pertanyaan yang sama, ditambahkan penekanan kata “seandainya kita harus memilih, manakah yang lebih baik: kehilangan ayah atau ibu??”

Desakan ini menekan jiwa dan hasrat hati saya untuk menemukan solusinya….

Mungkinkah ini juga pertanyaan Anda???



Akhirnya, saya menjawab jikalau seandainya terpaksa diperhadapkan dengan pilihan sulit ini, saya akan memilih untuk lebih baik kehilangan ibu saya.

Mungkin, sekarang ini ada beberapa diantara teman-teman yang membaca ini meluap dengan “kemarahan kecil” sambil mengeluarkan beberapa argumen seperti ini:
1.    Papa saya sangat jahat, keras, sangar dan sadis, lebih baik dong kehilangan dia, daripada ibuku yang sangat lembut.
2.    Doa ibukulah yang membuat saya menjadi orang baik seperti saat ini, sedangkan papa saya hanya mempedulikan pekerjaannya atau istri simpanannya.
3.    Ibulah yang paling mengerti, penuh perhatian, peduli dan penuh kasih sayang dibanding papaku yang tidak pernah punya perasaan dan emosi, kecuali emosi kemarahan yang meledak-ledak dengan pukulan-pukulan tak terkontrol bagi tubuhku ini.
4.    Ibulah yang paling menderita dan paling sabar karena hidupku yang jahat dibanding papaku yang segera melampiaskan ketidaksenangannya dengan mempermalukanku di depan umum atau segera mengusir saya dari rumah.
5.    Papa saya senang memerintah dan menghukum  tanpa menghiraukan apakah saya yang bersalah atau dia yang bersalah.
6.    Papa saya terlalu sering melecehkan saya.
7.    ……………….. silahkan tambahkan alasan-alasan anda juga….


Jawaban sederhana saya berdasarkan pada :
1.    Yesus, Tuhan dan Mesias, yang selalu memanggil dan memperkenalkan Tuhan Mahabesar dan pencipta semesta dengan sebutan Bapa/Abba/Ayah/Papi/Daddy.
2.    Kedua fungsi peran orang tua kita : 1 Tesalonika 2:11-12 dan 1 Tesalonika 2:7-8. Ketiga fungsi Ayah menekankan pada identitas, karakter dan kualitas serta kekuatan prinsip yang membangun kehidupan (fungsi roh), sedangkan ketiga fungsi ibu menekankan pada bagaimana jiwa kita terpenuhi kebutuhannya.
Jika harus memilih diantara keduanya, manakah yang Anda pilih??


Selamat merenungkan.


(Artikel ini sengaja ditulis bukan untuk menjelaskan secara mendetail tentang pertanyaan mengapa, tetapi dimaksudkan untuk mendorong perenungan pribadi Anda pada penemuan pribadi tentang kedalaman hati Bapa Sorgawi kita—yang jelas-jelas sangat jauh berbeda dari bapa/ayah/papi kita di dunia ini—).



Keep Simple, Inspiring and Impacting the World!
pendidik, inspirator, pemberdaya
My Facebook Group : Manado Community Kingdom of God

No comments:

Post a Comment