Search This Blog

Sunday 23 December 2012

FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA


Saudaraku yang kekasih,

Ketika Tuhan berfirman, kata-kata-Nya mengikat dan seperti suatu kontrak yang tidak dapat lagi dibatalkan. Dia selalu mengatakan apa yang Dia maksudkan, Ia tidak pernah berdusta, dan Dia tidak pernah mengatakan, "ups, Aku mengubah pikiran-KU."

Ibrani 1:3 mengatakan, " Ia menopang segala sesuatu dengan firman-NYA yang penuh kuasa," 

dan 

Mazmur 89:34 mengatakan, "Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah."

Seluruh alam semesta ini diselenggarakan oleh kekuatan Firman Tuhan. Itulah firman-Nya yang menciptakan bumi dan segala yang hidup di dalamnya, dan dengan Firman-Nya, Dia menciptakan Adam dan Hawa. Dia tidak membuat dunia ini atau setiap bagian dari dunia ini dengan tangan-Nya, Dia hanya berfirman, maka semuanya menjadi ada. Kemudian, setelah membuat semua ini, Dia berkata,

 Dan Tuhan memberkati mereka, dan Tuhan berkata kepada mereka, "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." . (Kej 1:28)

Dia memberikan kekuasaan mutlak kepada Adam dan Hawa. Ketika Dia berkata "Aku memberikan otoritas dan kekuasaan," Dia meletakkan kuasaNYA ------- hakNYA untuk memerintah dan mengendalikan bumi ------- dan memberikannya kepada manusia Adam. Dalam arti, Dia mengeluarkan diri-NYA sendiri dari hak memerintah atas bumi.


Saya tahu ini adalah gagasan baru dalam otak Anda, tapi itu benar, dan menjawab banyak pertanyaan mengenai kedaulatan Tuhan. Dalam seri pengajaran saya Kebenaran Injil/Gospel Truth bulan ini, berjudul Firman Menjadi Daging/The Word Became Flash, saya akan mengajarkan lebih banyak tentang kedaulatan Tuhan dan apa artinya bagi Anda.

Dalam Mazmur 15:4, Alkitab mengatakan bahwa seorang pria yang saleh (the Godly man) akan berpegang pada sumpah sekalipun rugi dan tidak berubah. Kata saleh (Godly) berarti seperti Tuhan. Tuhan akan bersumpah sekalipun itu merugikan diri-NYA sendiri, dan tidak akan pernah berubah. Jadi, ketika Adam dan Hawa tidak menaati Tuhan, Dia tidak melanggar firman-Nya untuk menyelamatkan manusia dari masalah mengerikan yang akan datang dari keputusan mereka. Manusia telah diberikan bumi ini untuk melakukan apa saja yang mereka lihat baik. Namun, hal ini tidak mengejutkan Tuhan; Dia tahu itu akan terjadi dan telah memiliki rencana untuk mendamaikan manusia kembali kepada-Nya.

Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.  Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. 
(Rm. 5:17-19)

(dari firman inilah pulalah kita mengetahui dan meyakini kebenaran bahwa kita adalah kebenaran Tuhan di dalam Yesus Kristus!) – tambahan  penerjemah.

Dalam Wahyu 13:8, Ia mengatakan,

"Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembah-NYA,  mereka yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan dari Anak Domba yang telah disembelih, sejak dunia dijadikan".

Tulisan firman ini menjawab dua pertanyaan yang sangat penting:
  1. mengapa Yesus harus datang ke bumi ?? dan
  2. jika hal itu perlu bagi-Nya untuk datang, mengapa Tuhan menunggu 4000 tahun untuk ada di sini?  
Ini karena manusia --- manusia fisik ---- yang TELAH diberi wewenang di bumi oleh Tuhan. Ketika manusia membiarkan dirinya tertipu dan ketika ia menyerahkan kekuasaannya kepada Iblis, ia menjadi (dalam arti) bersama-sama sebagai ahli waris dengan Setan. Setan harus bekerja melalui manusia. Manusia, melalui tubuh fisiknya, memberikan Setan otoritas di bumi ini.

Oleh karena itu, perlu bagi seorang manusia dengan tubuh fisik untuk mengambil kembali otoritas itu. Tuhan harus menjadi manusia, untuk memberikan Dia otoritas agar dapat menjalankan penghukuman di atas bumi.

"Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. " (Yohanes 5:27).

Tuhan tidak dapat mematahkan atau mengubah firman-Nya, sehingga Ia dibatasi untuk bertindak dalam Firman-NYA karena apa yang telah Ia sampaikan.
Tapi mengapa diperlukan 4.000 tahun? Berikut adalah logika: Ketika Tuhan menciptakan manusia pertama, Dia berfirman, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita" (Kejadian 1:26). Dia benar-benar berbicara dan tubuh Adam menjadi ada. Pada saat itu, Tuhan memiliki hak hukum untuk melakukan itu karena Ia belum memberikan otoritas atas bumi ini kepada manusia.

Namun, setelah Ia telah memberikan otoritas-NYA kepada manusia, Dia tidak bisa mengeluarkan manusia bernama Adam ini dari kesetaraan ini. Adam yang terakhir, Yesus Kristus, masih harus diucapkan oleh Tuhan, tetapi Dia harus berbicara melalui manusia. Tuhan tidak lagi dalam kontrol langsung, dan seorang manusia harus menjadi suara firman-Nya.

Mazmur 115:16 menjelaskan “langit, bahkan langit di atas langit, adalah milik Tuhan, tetapi bumi dahulu TELAH diberikan kepada anak-anak manusia.”

Itu adalah pernyataan yang kuat. Dengan kata lain, segala sesuatu di luar bumi adalah milik Tuhan, tetapi bumi Dia berikan kepada anak-anak manusia. Tuhan benar-benar menempatkan pembatasan pada diri-Nya sendiri melalui kata-kata-Nya sendiri. Dia harus bekerja melalui orang-orang, dan ada sangat sedikit orang yang cukup sensitif untuk mendengar-Nya di dalam hati mereka dan kemudian bernubuat tentang apa yang mereka dengar dari Tuhan.

Tuhan harus menciptakan Adam yang baru melalui kata-kata yang diucapkan oleh seseorang dengan tubuh fisik. Galatia 4:4 mengatakan, "Tetapi ketika kegenapan waktunya sudah tiba, maka Tuhan mengutus Anak-Nya." Jika Anda belajar bahwa keluar, itu berarti pada saat yang tepat. Sampai saat itu, semua ucapan kenabian belum diucapkan. Yesus Kristus tidak bisa datang ke tempat ini sampai segala sesuatu yang harus dikatakan telah dikatakan.
Sebagai contoh, itu harus dinubuatkan terlebih dahulu bahwa Yesus akan lahir dari seorang perawan. Itu penting karena Yesus tidak akan hanya sebagai orang yang baik ---Yesus adalah Tuhan yang berwujud dalam daging. Melalui Maria, Yesus menerima tubuh fisik, tetapi itu adalah darah Bapa mengalir melalui Dia. Dia adalah Tuhan-manusia.

Kata Maria kepada malaikat itu, Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami? Lalu malaikat itu menjawab dan berkata kepadanya, Roh Kudus akan datang atasmu, dan kuasa Tuhan Yang Mahatinggi akan menaungi engkau: karena Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Tuhan. (Lukas 1:34-35) 

Berikut adalah apa yang saya percaya terjadi. Mary bertanya, "Bagaimana (how) hal ini akan terjadi?" Dia tidak mempertanyakan kemungkinan, itu hanya bagaimana (how). Lalu malaikat itu berkata bahwa firman Tuhan adalah benih yang tidak fana: "Semua kata-kata yang diucapkan lebih dari 4.000 tahun, melalui ratusan orang, yang akan menjadi benih dalam kamu."

I Petrus 1:23 mengatakan, "Dilahirkan kembali, tidak dari benih yang fana, tetapi dari yang tidak fana, oleh firman Tuhan, yang hidup dan yang kekal. "

Kata Yunani untuk "benih" dalam Kitab Suci ini adalah spora. Ini berasal dari akar kata yang sama dengan sperma, yang adalah benih dari seorang pria. Kelahiran Yesus benar-benar alami dalam segala hal kecuali satu: Itu bukan benih manusia. Benihnya adalah firman Tuhan. Firman itu telah menjadi manusia! Semua yang telah dinubuatkan tentang Yesus menjadi spora, atau benih.


Apakah itu literal atau simbolis, saya percaya bahwa kita masing-masing memiliki rahim rohani. Kita mengambil kata-kata supernatural dari Firman Tuhan --- benih keajaiban yang kita butuhkan --- dan kita merenungkannya sampai ‘dibuahi”, sampai kita bisa melihat hasilnya dalam hati kita. Kemudian, ketika kita bisa melihatnya di dalam hati kita, maka kita dapat berkata-kata bahwa itu menjadi sesuatu yang benar-benar ada. Ini adalah apa yang Yesus bicarakan dalam Markus 11:23:

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

(KJV Ver. : For verily I say unto you, That whosoever shall say unto this mountain, Be thou removed, and be thou cast into the sea; and shall not doubt in his heart, but shall believe that those things which he saith shall come to pass; he shall have whatsoever he saith.)

(ada 1 kata percaya/believe, 1 frase kata tidak bimbang/not doubt, 3 kata tentang berkata/say&saith, 1 kata imperfect past tense dalam kata removed) --- tambahan dari penerjemah

Firman Tuhan adalah kehidupan dan kuasa. Firman-Nya adalah kesehatan dan kesembuhan kepada semua daging/tubuh Anda dan kehidupan bagi mereka yang menemukannya. Dia mengutus Firman-Nya untuk menyembuhkan dan melepaskan kita dari kehancuran dan banyak hal lain. Dan bagi mereka yang menempatkan firman-Nya dalam hati mereka dan memungkinkan benih tersebut untuk dikandung (perenungan/meditasi/kontemplasi – tambahan penerjemah), mereka akan melihat manifestasinya, pada waktunya, dari apa yang mereka yakini dan katakan.


oleh : Andrew Wommack. (www.awmi.net)

artikel ini diterjemahkan dari :
https://www.facebook.com/notes/andrew-wommack-ministries/december-2012-the-word-became-flesh/10151358217926264?ref=notif&notif_t=notify_me


Keep Impacting, Simple and Inspiring.

No comments:

Post a Comment