Search This Blog

Tuesday, 21 April 2009

GEREJA BUKAN TEMPAT KITA MELAYANI !!


Markus 10 : 45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang…

Kita mungkin sering bertanya kepada seseorang “dimana Anda melayani Tuhan?” atau ”sedang melayani dimana sekarang?” dan selalu kita menginginkan jawaban dari orang itu seperti ”lagi melayani di gereja ini, itu” atau ”lagi melayani di yayasan pelayanan ini, itu, dsb”.. Definisi kita tentang melayani adalah hampir selalu berfokus pada tempat/gedung gereja, denominasi tertentu, institusi tertentu.
Kita telah menjadi sangat beragama sehingga mengkotakkan konsep melayani dengan cara seperti itu. Kita telah meninggalkan prinsip Yesus tentang melayani.
Mari perhatikan tulisan Markus tentang konsep Yesus perihal melayani.

Ada beberapa hal yang penting dari pernyataan Yesus itu :
  1. TUHAN YESUS TIDAK INGIN DILAYANI.
  2. Fokus Yesus adalah MELAYANI.
  3. Fokus Yesus dalam melayani bukan tentang TEMPAT tetapi ORANG.
  4. Tingkatan tertinggi dalam melayani adalah memberikan HIDUP kita untuk ORANG LAIN.
  5. Kategori utama yang dimaksud Tuhan Yesus tentang ORANG adalah mereka yang belum ditebus oleh darahNYA yaitu mereka yang terhilang dan terabaikan.

Jadi, SATU-SATUNYA CARA MELAYANI TUHAN ADALAH DENGAN MELAYANI ORANG YANG TERHILANG DAN TERABAIKAN.
Adapun kategori orang yang terhilang dan terabaikan itu adalah seperti yang tercatat dalam Matius 25 : 31-46 :
  1. Orang Lapar
Masih ingat ketika Yesus lapar dan Iblis datang mencobaiNya?
Yesus saja yang adalah Tuhan dicobai Iblis ketika lapar apalagi manusia. Perhatikanlah dimana ada kelaparan merajalela maka kuasa Iblispun semakin kuat ditempat itu. Tidak mengherankan kita melihat orang-orang kelaparan dapat menyerbu sebuah tempat dan membawa barang-barang yang kelihatannya mustahil dapat diangkat oleh orang kelaparan.
Sebuah penghinaan kepada dunia ketika gedung-gedung gereja berdiri dengan megah, dibangun dengan uang sampai milyaran rupiah, dimasuki oleh orang-orang kaya dan mengajarkan kasih dari panggung-panggung mimbarnya tetapi tidak pernah sekalipun memberi kontribusi nyata bagi pengurangan kemiskinan. SANGAT IRONIS!
  1. Orang Haus
Ketika dunia berlomba dengan kesuksesan, maka makin banyak orang yang kesepian, haus kasih sayang, haus kepedulian. Dari sudut pandang ekonomi dan ketenaran mereka adalah orang-orang yang paling sukses. Terlalu banyak yang kita dengar sekarang ini tentang artis yang kehidupannya hancur karena keluarga berantakan, narkoba, perilaku seksual tak normal, dsb.
Kehausan akan persahabatan yang tulus dirindukan oleh semua orang. Dunia semakin kekurangan orang yang bersahabat bukan untuk menerima imbalan tetapi karena ketulusan untuk menjadi sahabat. Sebagai gereja/manusia Kristus yang adalah agen pembawa kasih sayang yang tulus kepada semua orang, sudahkah kita menjawab kebutuhan manusia akan ini.
Janganlah kita menjadi alergi dengan dunia karena kita terlalu dicekoki oleh pernyataan ”persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Tuhan” sehingga kita terlalu egois hanya mengasihi mereka yang layak kita kasihi bukan memikirkan apakah orang-orang ini diciptakan dan dikasihi Tuhan juga.
  1. Orang Asing
Orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang tidak ”sejenis” dengan keyakinan kita. Kita selalu berpikir bahwa mereka terlalu keras hati sehingga sepertinya Kabar Baik ini tidak mungkin mereka terima sehingga mereka layak menjadi penghuni kerajaan kegelapan atau neraka jahanam itu. Sikap kita terhadap orang-orang ini adalah senyuman ketus, tidak tulus, merasa diri paling benar, meremehkan bahkan menjauhi mereka.
  1. Orang Telanjang
Adalah kategori orang-orang yang terbuang, termarginalkan dalam masyarakat. Mereka dianggap sebagai sampah dan beban masyarakat dalam mencapai kemajuan korporat. Mereka dihina sebagai orang-orang yang tidak meningkatkan kehidupan mereka sehingga tetap hidup dengan kondisi yang paling memprihatinkan. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang telah ditakdirkan hanya untuk terus menerima belas kasihan dari orang lain dan selalu bergantung dari kemampuan orang lain.
  1. Orang Sakit
Orang yang sakit secara fisik tetapi juga semua orang yang sakit secara jiwa. Mereka adalah orang-orang yang tertekan, strees oleh karena pekerjaan, keluarga dan banyak hal lainnya. Mereka membutuhkan kepedulian.
  1. Orang dalam Penjara
Mereka yang terpenjara akan masa lalu mereka, terpenjara dalam rasa malu yang begitu mendalam, terpenjara keminderan, dsb.

Kalau kita melihat hal-hal tersebut di atas, sangat benarlah apa yang dikatakan Yesus, ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang ”.
Kita seharusnya malu dengan fakta bahwa gereja yang merupakan satu-satunya duta perubahan Kerajaan Sorga di dunia sibuk dengan hal-hal yang tidak penting seperti mengurus seremonial keagamaan, membangun fasilitas yang jauh dari tujuan menjadi jawaban bagi masalah dunia.





Muhamad Yunus (penerima Nobel Perdamaian) telah menjadi inspirasi buat orang-orang yang seharusnya dipedulikan gereja. Grameen Bank miliknya telah menjadikan salah satu negara termiskin dunia Bangladesh perlahan namun pasti keluar dari keterpurukan.
Maafkan teman dengan pernyataan ini, apapun aktivitas gerejawi kita memang baik tapi tanpa fokus pada pemberdayaan orang-orang, ternyata kita sedang tidak melayani Tuhan.
Ketika para murid Yesus sedang memperdebatkan siapa yang terbesar diantara mereka, maka Yesus yang diakui mereka sebagai Guru dan Tuhan mendefinisikan Orang Besar, Orang Terkemuka, Orang Penting sebagai orang yang melayani sesamanya, orang yang rela menghambakan dirinya untuk orang lain.
Selamat melayani dan menjadi jawaban untuk orang lain..


Keep Simple, Inspiring and Impacting the World
Pendidik, Inspirator, Pemberdaya

No comments:

Post a Comment