Search This Blog

Thursday 21 April 2011

IA MELAKUKANNYA BAGI KITA!!

Fenomena Briptu Norman telah menghipnotis Indonesia selama beberapa pekan ini. Bahkan ketika akhirnya ia kembali ke kota Gorontalo, iapun disambut bak seorang pahlawan yang baru saja pulang membawa kemenangan dari medan perang. Kalungan bunga penyambutan dari pimpinan puncak pemerintah Provinsi Gorontalo, dikawal ketat pria berseragam dengan hiasan mencolok bunga kuning berjumlah dua dan tiga di pundak mereka (setara Letkol dan Kolonel), konferensi pers diapit pria kekar berwibawa berpangkat satu bintang dan dua bintang alias jenderal, memenuhi semua infotainment nasional, menjadi sajian utama sejumlah acara music/talkshow, dsb telah menjadi rutinitas dadakan dirinya setiap hari.


Peristiwa yang mirip walaupun sangat jauh berbeda dalam pesannya, mengingatkan kita akan cerita paling menginspirasi dunia “Fenomena Yesus” sekitar 2000 tahun yang lalu ketika memasuki Yerusalem. Inilah pria yang paling banyak dibicarakan oleh seluruh Israel, banyak dari mereka mungkin belum pernah melihat-NYA karena belum ada fasilitas video youtube  sehingga antusias di pinggir jalan menanti Ia lewat, setiap wanita mendongakkan kepalanya keluar jendela hanya untuk melihat Pria Tahun Ini (man of the year) yang paling diinginkan sebagai suami ideal, setiap ayah segera memeluk penuh semangat anak mereka yang mungil dengan sebuah harapan kiranya sang Pria Sejati ini dapat menyentuh dan memberkati anak-anak mereka. Semua penderitaan, perasaan sebagai bangsa terjajah, sukacita, harapan campur aduk menjadi satu dalam teriakan dan sorakan harapan kekaguman “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosanna di tempat yang mahatinggi” (Matius 21:9) sambil menghamparkan pakaian mereka atau ranting-ranting pohon di jalan. Murid-murid-NYA pun melimpah dalam sukacita dan sorak sorai (Lukas 19:37-38).

Tapi, beberapa hari kemudian orang-orang yang sama meneriakan kegeraman karena terprovokasi kebencian ahli agama dengan “salibkan Dia, salibkan Dia” (Lukas 23:21). Ironis pula murid-murid yang sama menukar kehidupan-NYA demi beberapa keping uang, berlari terserak meninggalkan Dia ketika prajurit Romawi mengadakan penggerebekan ala Detasemen Anti Teror 88 di Taman Getsemani, menyangkal pernah mengenal-NYA setelah 3 tahun hidup bersama di tengah kerumunan massa fanatic agama. Ia harus menjalani hukuman yang tak pantas Ia terima sendirian tanpa sahabat, keluarga, penasihat hukum dan tentu saja di hadapan jaksa yang korup dan hakim-hakim yang ketakutan terhadap pemberontakan massa.

Iapun dicambuk dengan cambuk berujung sebuah bola besi berat yang berhiaskan kait-kait penjagal daging. Tubuh-NYA penuh luka, darah, goresan-goresan dalam, lubang-lubang besar karena dagingnya yang tercabik-cabik dalam eksekusi tak berperikemanusiaan, tanpa konvensi Jenewa yang mengatur hak asasi manusia. Menurut penelitian para ahli terhadap kain kafan di Turin terdapat 726 luka cabikan pada tubuh Yesus. Tapi malam itu pula Ia diturunkan dalam sumur lembab tanpa bisa tidur melepas (malam sebelumnya Ia tidak tidur juga dan menghabiskan waktunya memohon kekuatan dari Bapa-NYA) lelah karena menahan infeksi luka di sekujur tubuh-NYA, tanpa bisa bersandar pada dinding-dinding lembab sumur itu karena perih-NYA luka cabikan bila tersentuh cairan.

Keesokan harinya IA pun harus dipaksa memikul balok kayu kasar bernama patibulum seberat kurang lebih 50 kg di pundak-NYA, menahan setiap perih dan kesakitan hebat karena gesekan dari kayu kasar dan luka-luka pada pundak dan punggung-NYA yang tercampur keringat-NYA sendiri (pernah merasakan kulit kita teriris sesuatu dan diteteskan air?). Ia harus menjalani perjalanan penderitaan mengerikan ini tanpa istirahat atau tidur selama beberapa hari dan malam, dengan luka-luka kejam sekujur tubuh sepanjang kurang lebih 2 kilometer perjalanan ke Bukit Tengkorak.

Tahukah Anda, bahwa Yesus dipaku bukan pada telapak tangan-NYA? Ia dipaku pada bagian dekat pergelangan tangan-NYA, di antara kedua tulang dari ruas tangan kita. Pernahkah Anda mengalami pemeriksaan detakan nadi oleh dokter atau perawat atau Anda sendiri di bagian pergelangan tersebut?? Dapatkah Anda membayangkan sebuah paku besar sepanjang kurang lebih 13-18 cm melukai otot yang melindungi tulang serta juga melukai pembuluh nadi besar dimana darah mengalir dengan tekanan tertentu? Dapatkah Anda membayangkan perih dan nyeri yang dialami akibat dari gesekan paku dalam tubuh-NYA ini sementara Ia menarik nafas sekaligus menahan tubuh-NYA sendiri agar tidak terjatuh dari salib?? Dapatkah Anda membayangkan lobang akibat paku yang menyatukan kedua kaki-NYA (yang menopang berat tubuh-NYA) menjadi semakin besar karena gerakan tubuh-NYA yang bersusah payah menarik nafas?? Dapatkah juga Anda membayangkan kesakitan akibat hal ini??

Mungkin kita perlu sedikit berefleksi dengan sebuah pengalaman ketika kita berdiri dengan posisi yang sama selama waktu tertentu dan tangan kita di rentangkan. Apa yang terjadi? Pasti kaki dan tangan kita akan lelah, tegang, keram, dsb, bukan? Kondisi fisik dan mental kitapun terkuras karenanya.


Dapatkah juga sekarang kita membayangkan dalam benak kita dengan sebuah tubuh yang hanya di topang oleh satu buah paku terhadap kedua kaki dan dua buah paku untuk masing-masing tangan-NYA yang direntangkan dalam jangka waktu 3 (tiga) jam?? Dapatkah Anda membayangkan bagaimana cara dan keadaan Yesus ketika menarik nafas-NYA?

Ia mati setelah darah-NYA habis tertumpah.

Sadarkah kita, bahwa bukan hanya ahli Agama yang membenci Dia, bukan hanya orang Yahudi yang meneriakkan “salibkan Dia, salibkan Dia”, juga bukan hanya murid-murid-NYA yang menjual, meninggalkan dan menyangkal Dia, bukan juga hanya prajurit Romawi yang melukai dan menyalibkan Dia dengan sadis dan kejam. Kita jugalah pelaku utama dari peran-peran itu, kita ada disana!

Tetapi Yesus rela melakukan semua hal ini untuk kita. Ia rela mengampuni kita setelah apa yang kita lakukan pada-NYA.


Yesaya 46:4, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu”

1 Pet 1:18-19, “ Sebab kamu tahu,bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”


Selamat Memperingati Jumat Agung dan Paskah!


Keep Simple, Inspiring and Impacting the World
Pendidik, Inspirator, Pemberdaya 

No comments:

Post a Comment