Search This Blog

Sunday 23 September 2012

DITINDAS KEADAAN ATAU MEMANDANG DAN PERCAYA TUHAN??

Hawa melihat bahwa buah pengetahuan yang baik dan jahat itu baik untuk dimakan dan ketika Adam menyetujuinya, sejarah manusia dan bumi ini tidak pernah sama lagi.

Lot melihat bahwa Lembah Yordan banyak airnya dan seperti taman Tuhan, iapun memilih tinggal disana, sekalipun ia tahu bahwa penduduk daerah itu memiliki perilaku yang jahat dan iapun kehilangan semua kepunyaannya, termasuk istrinya.

Abraham melihat bahwa Sara telah tua dan mati haid, maka iapun menyetujui saran isterinya untuk melahirkan anak dari budaknya, dibanding mempercayai dan memandang Tuhan yang telah berjanji bahwa keturunannya yang akan mewarisi seluruh janji-janji Tuhan dari Abraham. Akibatnya Ismael tetap bukanlah anak perjanjian.

Abraham melihat Tuhan dan mempercayai sepenuhnya Tuhan, sekalipun ia sedang berjalan untuk mengorbankan anak tunggalnya di atas gunung Moria. Akibatnya, iapun menerima gelar dari Tuhan sebagai bapa semua orang beriman dan pernyataan kebenaran yang mengaggumkan keluar dari mulutnya “Tuhan menyediakan – El-Shaddai”.

Yusuf tetap mempercayai dan memandang Tuhan sepanjang waktu sekalipun keadaan dan kehidupannya memburuk akibat perlakuan tidak adil dan diabaikan orang lain. Akibatnya ia diganjar menjadi orang nomor 2 di tanah Mesir sebagai Mangkubumi atau Perdana Menteri.


Musa memandang Tuhan dengan kuasa dan pertolongan-NYA daripada dicengkeram ketakutan melihat sepasukan Mesir terlatih yang dipimpin Firaun di belakang ataupun tebing tinggi di samping kiri dan kanannya. Iapun menjadi pelaku sejarah Laut teberau terbelah dua.

Yosua dan Kaleb memberikan laporan yang sangat berbeda daripada 10 pengintai lainnya tentang bangsa-bangsa yang akan dilewati Israel dan yang akan menjadi tanah perjanjian bagi Israel. Mereka memandang besar dan dahsyatnya Tuhan dibanding berapa tinggi dan besarnya perawakan musuh-musuh mereka atau betapa hebatnya strategi dan pengalamannya mereka berperang. Hanya mereka berdualah yang berumur di atas 20 tahun yang keluar dari Mesir yang menginjakkan kaki di tanah Kanaan.

Rahab, wanita pelacur, yang mempercayai Tuhan di tengah-tengah cengkeraman ketakutan orang-orang sebangsanya akan perang dan akan orang Israel. Iapun menyelamatkan semua keluarganya dari akibat perang dan menjadi nenek moyang Yesus Kristus.

Ayub tetap mempercayai Tuhan dan kebaikan-NYA dan menentang pendapat buruk istrinya sendiri tentang Tuhan dengan semua kondisi sangat sangat sangat buruk yang menimpanya. Iapun dimuliakan Tuhan dan dipulihkan.

Ruth gigih memandang Tuhan dan melihat kemurahan Tuhan selalu, sekalipun ia berjalan dengan mertuanya yang kehilangan harapan karena keadaan dan keterpurukan status social-ekonomi-keluarga (suami dan kedua anak lelakinya), menjadi janda miskin di negara asing (Israel) dan terancam kehilangan status istimewa kewarganegaraannya (Moab).  Iapun menjadi wanita terhormat yang akhirnya juga menjadi nenek Raja Daud dan tentu saja Yesus Kristus, Raja dan Ayah tercinta kita semua.

Daud bersabar dan menunggu waktunya Tuhan untuk ia diakui oleh seluruh Israel sebagai raja. Ia bersabar kurang lebih 13 tahun di tengah-tengah kondisi dan keadaan yang kebanyakan memprihatinkan karena dianggap musuh negara oleh Saul. Ia tetap memandang Tuhan dalam semua masalah, kelemahan dan kekurangannya. Ia menjadikan Tuhan dan kebenaran sebagai prioritas dan kegembiraan utamanya, sekalipun Mikhal, istrinya menghinanya dan memandang rendah dirinya. Untuk semuanya ini ia selalu disebutkan Tuhan “orang yang berkenan di hati-NYA”.

Seorang wanita yang pendarahan 12 tahun yang mengabaikan kondisi lemah tubuhnya akibat sakit selama bertahun-tahun, mengabaikan aturan pada masa itu bahwa seorang yang najis tubuhnya harus berada jauh dari banyak orang dan gigih untuk mendapatkan Yesus Kristus dan iapun sembuh.

Jemaat Makedonia, di masa Paulus yang mengandalkan dan bergantung kepada kebenaran Yesus Kristus dengan tetap berbelas kasihan dan memberi dalam sukacita yang meluap-luap pada kondisi dan keadaan berkekurangan dan dicobai denngan pelbagai penderitaan.

Dan masih banyak lagi kisah heroic dalam Alkitab.

Pesannya adalah tetaplah memandang Tuhan, jadilah tenang dalam kebenaran-NYA, bersabar dalam waktu Tuhan, gigih mempercayai Tuhan dengan semua kebaikan-NYA, kasih-NYA, kemurahan-NYA, kasih karunia-NYA, sekalipun :

1. Kondisi dan keadaan tidak seperti harapan kita atau hal tersebut sedang menghimpit dan seolah-olah akan segera menghancurkan kita.
2. Orang-orang di sekitar kita mungkin saja secara terus menerus mengulang-ulang untuk mengingatkan kita tentang perilaku, kegagalan, kekurangan, kesalahan atau masa lalu kita yang buruk.
3. Tidak ada yang menolong kita atau bersama-sama saling mendorong dalam situasi dan kondisi.

Di dalam Kristus Yesus, semua telah tersedia. Kita di masa Perjanjian Baru ini tidak hidup karena janji-janji Tuhan lagi, karena semua janji-janji Tuhan TELAH digenapi di dalam Satu Pribadi bernama Tuhan Yesus Kristus. Ia tidak pernah terlambat, Ia tidak pernah melupakan atau meninggalkan atau membiarkan kita, Ia setia, Ia SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT mengasihi kita!!

Kita bukan lagi AKAN disembuhkan, kita TELAH disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus Kristus dan mulailah menerima fakta kebenaran ini di atas kondisi kita.

Kita bukan lagi AKAN dimerdekakan dari berbagai kuk, kutuk, hutang tetapi kemerdekaan kita TELAH dibayar dan harganya lunas (yunani: Tetelestai) oleh Yesus Kristus. Terimalah ini dengan iman.

Kita bukan lagi AKAN diselamatkan, kita TELAH diselamatkan oleh pengorbanan sempurna dan kebangkitan Yesus Kristus.

Kita bukan lagi AKAN meraih kemenangan dan sukses, tetapi kita TELAH diberikan kemenangan dan sukses sejati oleh Yesus Kristus yang menjadikan kita LEBIH DARI PEMENANG. Kita hidup bukan lagi UNTUK meraih kemenangan dan sukses lagi tetapi kita hidup DARI kemenangan yang TELAH diselesaikan sempurna oleh Yesus Kristus.


Keep Growing!


Keep Simple, Inspiring, Impacting

No comments:

Post a Comment